BRI Salurkan Kredit Pendidikan di UPNVY
SLEMAN – UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerja Sama untuk mendorong akselerasi penyaluran student loan atau fasilitas pembiayaan untuk pendidikan lewat kerja sama dengan intitusi perguruan tinggi. Perjanjian itu diteken oleh Rektor UPNVY, Prof Sari Bahagiarti K bersama Direktur Konsumer BRI, Handayani, di Ruang Rapat lt.1, Gedung Rektorat UPNVY, Kamis (12/4/2018).
Poin dari perjanjian kerja sama itu adalah pemberian fasilitas student loan BRI (Briguna Pendidikan) untuk mahasiswa S-2 dan S-3 UPNVY.
Sari menyatakan pihaknya mengapresiasi positif kerjasama tersebut. “Sebab dengan kerjasama ini, mahasiswa Pascasarjana UPNVY memiliki akses pembiayaan pendidikan yang sangat mudah. Kami berharap Briguna Pendidikan ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa yang sudah masuk maupun yang akan masuk, sehingga akan meringankan beban para mahasiswa pascasarjana di UPN,” ujarnya.
Handayani mengatakan program ini merupakan komitmen BRI untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, serta respon atas arahan Presiden yang menginginkan perbankan agar menyediakan fasilitas pembiayaan bagi mahasiswa.
Student loan yang dinamakan Briguna Pendidikan merupakan fasilitas pembiayaan dengan skema yang dikhususkan untuk mahasiswa S2 dan S3 yang sudah memiliki upah/penghasilan tetap.
Produk ini memiliki keunggulan dengan adanya fleksibilitas berupa grace periode atau kelonggaran waktu pembayaran, yakni mahasiswa diperbolehkan hanya membayar bunga berjalan selama masa pendidikan kuliah.
Adapun, pokok pinjaman dapat dibayarkan setelah mahasiswa lulus sampai dengan jangka waktu pinjaman berakhir.
“Dengan skema pembiayaan fleksibel semacam ini, BRIGuna Pendidikan diharapkan dapat memacu minat masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi tingkat lanjut, sehingga secara langsung Bank BRI memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” kata Handayani.
Wakil Rektor Bidang Akademik, M.Irhas Effendi mengakui jika saat ini beberapa mahasiswa mengalami kesulitan keuangan. Biasanya mereka membuat surat permohonan sanggah Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau surat disepensasi penundaan pembayaran.
“Biasanya mahasiswa S1 yang sering mengalami kendala biaya, kami berharap BRI dapat membuatkan program serupa untuk mereka,” kata Irhas.
Dengan adanya kredit pendidikan berbunga rendah ini, harapannya bisa dinikmati oleh mahasiswa secara luas dan bisa meningkatkan daya saing sumber daya manusia. (wwj/humas)