Dirjen Minerba Tegaskan Peran Bela Negara dalam Hilirisasi Saat Orasi Ilmiah Dies Natalis Ke-67 UPN “Veteran” Yogyakarta

  • Senin 15 Desember 2025
  • Oleh : Dewi
  • 52
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

YOGYAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr. Ing. Tri Winarno, S.T., M.T, menyampaikan orasi ilmiah pada Sidang Terbuka Senat Dies Natalis ke-67 UPN “Veteran” Yogyakarta, pada Senin (15/12/2025). Dalam orasi ilmiahnya, Dirjen Minerba menegaskan peran Bela Negara dan demokrasi dalam pengelolaan sumber daya mineral, termasuk hilirisasi.

Alumni Prodi Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta tersebut, menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Bela Negara dan Demokrasi Pengelolaan Mineral dan Batubara Menuju Indonesia Emas 2045” di hadapan peserta Sidang Terbuka Senat.

“Melalui orasi ilmiah ini, saya mengajak kita semua membaca keterkaitan antara Bela Negara dan demokrasi, dalam pengelolaan mineral dan batubara, dimana Bela Negara berarti menjaga kedaulatan energi dan industri, sedangkan demokrasi berarti memastikan pengeloalannya secara terbuka, adil, dan benar-benar untuk rakyat,” papar Dirjen Minerba.

Ia menegaskan bahwa nilai-nilai Bela Negara dan demokrasi sangat vital dalam mengawal tata kelola sumber daya mineral, dalam menyongsong cita-cita Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan tema Dies Natalis ke-67 UPN “Veteran” Yogyakarta yakni “Bela Negara dan Demokrasi di Era Global dalam Mendukung Kampus Berdampak Menuju Indonesia Emas 2045”.

Nilai-nilai Bela Negara dalam sektor minerba berarti memastikan sumber daya mineral, dikelola untuk kepentingan nasional. Sedangkan, demokrasi memastikan bahwa pengelolaannya tidak gelap, akuntabel dan memberikan manfaat seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Dirjen Minerba memastikan bahwa sektor minerba masih memberikan kontribusi mayoritas pada perekonomian Indonesia, sekaligus menopang capaian target Indonesia Emas 2045 dan target Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah (middle income trap) menjadi negara maju (high income country), dengan target pendapatan per kapita  sekitar 30.300 dolar AS (sekitar Rp 15 juta per bulan) pada 2045.

Secara historis, lanjutnya, suatu negara bisa mencapai posisi negara maju dengan ditopang industri manufaktur. Di sinilah peran penting sektor minerba sebagai bahan baku industri manufaktur. Karenanya, Presiden Prabowo meletakkan ketahanan energi dan hilirisasi dalam Asta Cita kedua dan kelima.

“Di sinilah nilai-nilai Bela Negara menjadi kebijakan untuk mengurangi kerentanan pasokan, menahan nilai tambah di dalam negeri, dan memberikan kepastian usaha dengan prinsip good governance,” imbuhnya.

Tak kalah pentingnya, hilirisasi berperan untuk mengubah posisi Indonesia dari eksportir bahan mentah menjadi pemain industri. Hilirisasi, lanjutnya, tidak hanya soal ekspor, tetapi juga membangun ekosistem teknologi, keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM), energi, logistik dan tata kelola industri.

Dalam perspektif Bela Negara, hilirisasi memperkuat kemandirian ekonomi. Sedangkan, dalam perspektif demokrasi hilirisasi wajib disertai dengan akuntabilitas lingkungan, keselamatan kerja, dan keadilan manfaat kepada masyarakat. Dampak nyata dari hilirasasi antara lain peningkatan peluang kerja dan pendapatan masyarakat.  

“Pesannya adalah hilirisasi yang dikelola dengan baik dapat menjadi alat pemerataan, tapi pemerataan baru benar-benar terjadi jika dampak lingkungan terkendali, keselamatan kerja terpenuhi, dan masyarakat sekitar memperoleh manfaat nyata,” tuturnya.

Peringatan Dies Natalis ke-67, menjadi ajang penghargaan bagi insan-insan UPN “Veteran” Yogyakarta berprestasi, mulai dari alumni, dosen, tenaga kependidikan (tendik), hingga mahasiswa. Dirjen Minerba menjadi salah satu penerima Penghargaan Alumni Berprestasi UPN “Veteran” Yogyakarta.

Menginjak usia yang ke-67, UPN “Veteran” Yogyakarta tetap melestarikan Nilai-nilai Bela Negara yang telah diwariskan oleh para pejuang kemerdekaan RI sebagai pendiri. Perayaan Dies Natalis ke-67 tidak hanya memperingati perjalanan panjang Kampus Bela Negara, tetapi juga memperkokoh visi universitas sebagai Pionir Pembangunan yang Dilandasi Jiwa Bela Negara di Era Global.

Penulis: Ulfa

Editor: Dewi