Saatnya Era Transaksi Non Tunai

  • Senin 19 Oktober 2020 , 10:13
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1692
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN - Society 5.0 memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern, misalanya penggunaan AI, robot, Internet of Things, dsb. Salah satu yang sering kita lakukan yaitu penggunaan transaksi non tunai.

Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) telah diluncurkan oleh Bank Indonesia sejak tahun 2014 untuk menghadapi era Society 5.0.

“Seperti pada Oktober 2017, BI mewajibkan penggunaan e-money di jalan tol. BI meluncurkan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional), dan Agustus 2019 dengan meluncurkan QRIS (Quick Response Indonesian Standard).” jelas Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Miyono saat menjadi nara sumber Webinar Nasional yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (Himasepa) UPN “Veteran” Yogyakarta, Kamis (15/10).

Miyono menjelaskan GNNT akan kembali diganungkan selama Pandemi Covid-19. Menurutnya selam apandemi penggunaan uang kartal (uang tunai) masih beredar dimasyarakat, dan hal tersebut riskan menjadi media penularan virus.

Pada kesempatan yang sama, Danang Bismo selaku Head of Risk Operations, Strategy, Analytics DANA Indonesia menyampaikan tiga materi, antara lain: Tahapan menuju Cashless Society 5.0, Penerapan Cashless Society dan Tantangan di Indonesia, serta Peran Pelaku Industri Keuangan untuk Membantu Masyarakat menuju Cashless Society 5.0.

“Bagaimana sih penerapan cashless society dan tantangannya? Kini, terdapat 270 juta penduduk Indonesia dan 170 juta pengguna smartphone di Indonesia, tapi yang menariknya adalah sebanyak 200 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses ke perbankan.” turur Danang.

Selain itu, penipuan digital makin marak, mulai dari malware, phising, card not represent, counterfeit card, dan account take over (ATO). DANA sebagai salah satu Perusahaan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) non-bank yang meramaikan elektronifikasi pembayaran di Indonesia pun menghadirkan tiga tagline andalan, seperti trusted (terpercaya) , friendly (mudah digunakan), accesible (mudah diakses siapapun).

Danang menjelaskan ada segi trusted, DANA dilengkapi dengan teknologi Risk Management yang menjamin 100% keamanan transaksi. Pada segi friendly, DANA mudah dan nyaman digunakan, serta dilengkapi beragam fitur yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, dan yang terakhir dengan segi accesible, DANA dapat digunakan oleh siapapun (baik konsumen maupun pelaku usaha).

Life like you have a single coin, you can spend for whatever you want but only once you can spend”, pungkas Danang Bismo.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian acara tahunan Grand Economic Developmment Exhibition (GEDE). Acara yang sudah kali keenam ini digelar dengan mengusung tema “Tantangan Indonesia dalam Menghadapi Cashless Society menuju Era Society 5.0.

Tahun ini GEDE 2020 dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan live stream Youtube @epupnvyk dengan serangkaian acara yang terdiri atas lomba esai nasional dengan lima subtema (ekonomi, teknologi, pendidikan, sosial, dan budaya) dan webinar nasional dengan tema yang sama. Humas / Vera Indratiami