Sholat Idul Adha 1434 H di UPN “Veteran” Yogyakarta

  • Selasa 15 Oktober 2013 , 12:00
  • Oleh : Dewi
  • 4208
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Dengan penuh kekhusukan dan khidmad para jamaah sholat Idul Adha 1434H yang berlangsung di lapangan depan gedung rektorat  kampus UPN “Veteran” Yogyakarta di Condong catur , Depok Sleman Yogyakarta  mendengarkan ceramah dari Ustad sekaligus imam sholat Idul Adha  Dr. Muhammad anis. MA  dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sholat Idul Adha 1434 H kali ini  dikuti oleh para  jamaah dari sekitar  kampus UPN antara lain dari kampong Gorongan, Kampung Puluh dadi.Adapun tema Idul Adha 1434 kali ini  adalah “dengan berkurban kita tingkatkan iman dan takwa”.Dalam ceramahnya  ustad Dr. Muhammad anis, MA mengatakan berkurban adalah salah satu realisasi keimanan dan ketakwaan seseorang yang bernilai kemanusiaan.

Berkurban mengandung ajaran, memberi, peduli dan kasih sayang pada orang lain sehingga akan memupuk  kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial. Menyembelih hewan kurban  juga dimaknai sebagi symbol  kesediaan manusia untuk  menghilangkan sifat peri kebinatangan dalam dirinya sehingga  ajaran ibadah kurban  adalah ajaran untuk member rahmat kepada seluruh  alam ( Rahmatan Lil ‘alamin). Iman dan takwa member daya dorong  kepada pemiliknya untuk beribadah, beramal shalih, berlaklu benar, berkata jujur, adil, kasih sayang, menghargai orang lain, dan sabar  Perilaku semacam itu menunjukkan  perilaku orang  cerdas spiritual, cerdas emosional dan cerdas sosialnya.

Dalam ceramahnya Ustad Dr. Muhammad anis, MA mengajak kepada para jamaah untuk meneladani dan memaknai nilai-nilai  ajaran Nabi Ibrahim AS lebih lanjut Dr. Muhammad anis, MA mengatakan  ketakutan terhadap Allah menjadikan  orang lebih bertakwa, seperti saat ini   kita sedang melaksanakan sholat Idul Adha  sebagai bentuk ketakwaan kita terhadap Alloh.  Hari raya kurban adalah ajaran Islam  yang diwariskan oleh Nabi Ibrahim AS. Ibadah kurban adalah symbol kasih sayang, kesetiakawanan sosial dan pemberdayaan umat. Ibadah kurban mengiinspirasi untuk selalu peduli  terhadap sesama .

Karena itu sudah selayaknya  ibadah kurban untuk ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Apalagi di zaman modern ini  dimana kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara yang semakin serba pesat yang seringkali mengabaikan kepentingan  nilai-nilai sosial. Pengorbanan Nabi Ibrahim  AS dan Nabi Ismail AS  mengadung nilai moralis, semangat berbagi dan  memngandung amanah. Semangat berbagi akan menumbuhkan   kesadaran kemanusiaan dan mengedepankan kepentingan  bersama untuk menuju kesejahteraan umat.

Khotib sekaligus imam  Dr. Muhammad anis, MA menyampaikan bahwa ibadah Qurban telah dipraktikan oleh umat manusia sejak jaman Nabi Adam. Hikmah dari ibadah qurban adalah sebagai pernyataan keimanan kita kepada Allah. Umat Islam dihimbau agar mengikuti perilaku Nabi Ibrahim yang telah mengurbankan sesuatu yang disayanginya. 

Awalnya Nabi Ibrahim diwahyukan melalui mimpi agar menyembelih putranya Ismail. Saat itu Ismail merupakan putra yang disayanginya. Sudah lama sekali nabi Ibrahim menantikan kelahirannya putranya itu. Kini setelah Ismail tumbuh menjadi seorang anak yang sholeh dan sehat datang perintah Allah untuk menyembelihnya. Tentu saja ini dirasakan berat oleh nabi Ibrahim. Namun demikian dengan keimanan yang tinggi kepada Allah, beliau  tetap melaksanakan niatnya menyembelih putranya. Ketika akan disembelih maka itulah saat-saat pembuktian keimanan nabi Ibrahim.  Seketika itu juga Allah dengan kekuasaannya mengganti posisi nabi Ismail dengan hewan sembelihan hewan Qurban. Ini mencerminkan bahwa di dalam Islam manusia  adalah makhluk yang dimulyakan.

Dalam sejarah penyembelihan Qurban seperti yang dicontohkan oleh nabi Ibrahim AS mengandung hikmah yang mulia. Sesuatu yang dipersembahkan kepada Allah hendaklah sesuatu yang disayangi.  Umat islam diperintahkan untuk melakukan ibadah dengan penuh kesungguhan. Bentuk dari kesungguhan itu adalah mengurbankan hewan Qurban yang layak. Hewan Qurban tidak boleh cacat, pincang, putus telinganya, dan sakit.  Pada saat bersamaan  penyembelihan hewan Qurban menekankan kepada umat Islam untuk meniadakan sifat-sifat hewan yang ada di dalam dirinya. Sifat hewan yang selalu tidak memakai ahlak  dan mengabaikan perintah-perintah Allah harus dilepaskan dari diri umat Islam.  Dengan demikian umat Islam akan selalu terjaga keimanan dan ketaqwaannya