UPN Veteran Yogyakarta Akan Kaji Lahan Bekas Tambang di Sekitar IKN
YOGYAKARTA - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (21/2/2023) di kantor Gubernur Kaltim.
Salah satu yang dikerjasamakan adalah kajian pada lahan bekas tambang di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Rektor UPNVY Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si mengatakan kajian akan akan segera dilakukan untuk mendukung pembangunan IKN.
Penataan lahan bekas tambang di sekitar IKN menjadi salah satu topik yang banyak dibahas. Sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang pertambangan, UPNVY akan berupaya mengkaji dan memecahkan masalah yang ada.
"Masih ada kritik soal pembangunan IKN. Mulai dari aspek geologi, penataan lahan bekas tambang, dan lingkungan lainnya," ucap Irhas.
Menurutnya UPNVY memiliki kekuatan pada bidang kebumian, Minerba, dan Migas serta nilai-nilai bela negara warisan para pendiri para pendiri melalui sesanti Widya Mwat Yasa, yang memiliki arti mencari ilmu untuk diabdikan untuk negara.
UPNVY terpanggil untuk ambil peran di dalam pembangunan IKN dan daerah penyangga di sekitarnya. Dukungan penuh akan diberikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kaltim untuk mensukseskan pembangunan dan penataan wilayahnya.
"Kami sedang membangun Laboratorium Riset Terpadu, bisa diperuntukkan membantu kegiatan riset untuk mendukung pembangunan IKN. Dalam waktu dekat UPNVY akan segera melakukan kajian untuk mendukung pembangunan di IKN," jelasnya.
Banyak alumni UPNVY berkontribusi dalam pembangunan di Kaltim. Tersebar di beberapa perusahaan tambang besar seperti KPC, Indominco dan Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT. Badak LNG, PKT. Juga di Pemda dan universitas di Kaltim.
"Sebagaimana yang kami unggulkan pertambangan Migas dan Minerba. Sehingga banyak alumni yang bekerja di perusahan besar di Kaltim."
Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si berharap kajian lahan bekas tambang segera dilakukan. Menurutnya MoU tidak akan berarti jika tidak ada langkah konkret yang segera dikerjakan.
"Kami harap agar segera ditindaklanjuti dan saling mengingatkan untuk meneruskan kerja sama ini ke hal yang bermanfaat," pintanya.
Wawasan kebangsaan dan persatuan, kata Gubernur, juga penting untuk terus didiskusikan. Terkait dengan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk dalam pembangunan.
"Kajian yang membuka wawasan pentingnya keadilan negara untuk seluruh warganya dan seluruh tanah airnya."
Dalam kunjungan dan penandatanganan MoU ini Rektor didampingi Dekan Fakultas Teknologi Mineral (FTM) Dr. Sutarto, Staf Humas dan Kerjasama, serta beberapa alumni FTM yang bekerja di Kaltim.
Sementara Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Dr. Isran Noor, didampingi Wakil Gubernur dan para pejabat di lingkungan Pemda Kaltim.