UPN Veteran Yogyakarta Gelar Workshop Penguatan Capaian Indikator Kinerja Utama

  • Jumat 13 September 2024 , 02:52
  • Oleh : Dewi
  • 2444
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

YOGYAKARTA - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menggelar lokakarya (workshop) Penguatan Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Jumat-Sabtu, 13-14 September 2024. Acara yang digelar di Griya Persada Convention Hotel & Resort Kaliurang, Yogyakarta tersebut, bertujuan untuk mendorong capaian IKU Kampus Bela Negara.

 

Lokakarya tersebut dihadiri oleh Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Efendi, M.Si, para wakil rektor, kepala lembaga, kepala biro, koordinator, dekan, wakil dekan, ketua jurusan, koordinator program studi, dan sejumlah staf.

 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Perencanaan UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Hendro Widjanarko, S.E., M.M., mengatakan, lokakarya ini bertujuan untuk mencermati capaian IKU hingga periode triwulan tiga 2024. Dengan demikian, seluruh sivitas akademika UPN Veteran Yogyakarta bisa mengevaluasi kekurangan pada masing-masing IKU 1 hingga 8 sehingga bisa memaksimalkan capaiannya.

 

“Tujuan dari workshop ini untuk mencermati capaian IKU UPN Veteran Yogyakarta sampai dengan triwulan tiga 2024. Kami berharap agar capaian IKU UPN Veteran Yogyakarta bisa meningkat tahun ini,” ujar Hendro Widjanarko saat membuka acara.

 

Dalam lokakarya ini, UPN Veteran Yogyakarta juga mendatangkan sejumlah narasumber yang berbagi strategi meningkatkan capaian IKU. Diantaranya yakni, Wakil Rektor Bidang Akademik UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Euis Nurul Hidayah, ST.,MT.,Ph.D dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPN Veteran Jawa Timur, Dr. Ir. Rossyda Priyadarshini, MP.

 

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Euis Nurul Hidayah, ST.,MT.,Ph.D, mengungkapkan bahwa strategi meningkatkan capaian IKU yakni komitmen untuk mengawal capaian IKU mulai dari level pimpinan universitas hingga dosen. Di UPN Veteran Jatim misalnya, Euis menuturkan pembagian tanggung jawab capaian IKU dimulai dari rektor sebagai pimpinan tertinggi universitas hingga dosen.

 

“Semua dosen dibagi tugasnya, setiap dosen harus menghasilkan apa. Nah, itu kami lakukan di awal tahun sehingga memang masing-masing personil  punya tugas utama,” ujar Euis Nurul Hidayah.

Euis melanjutkan, strategi lainnya dalam mendorong IKU yakni memetakan potensi sumber daya manusia (SDM) dalam universitas, utamanya dosen dan mahasiswa. Selama ini, kata Euis, UPN Veteran Jatim telah memetakan potensi mahasiswa yang berpotensi mengikuti program MBKM dari masing-masing prodi.

 

“Jadi resources mahasiswa harus kami petakan, berapa jumlah mahasiswa. Kemudian, kami akan hitung 30 persen lebih harus menyumbangkan mahasiswa MBKM, nah program mana yang eligible,” imbuh Euis.

 

Selain kedua narasumber dari UPN Veteran Jatim tersebut, Lokakarya Penguatan Capaian UPN Veteran Yogyakarta juga dihadiri oleh narsumber dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Meliputi,

Subkoordinator Data Pendidikan Tinggi Franova Herdiyanto, S.Kom., M.TI dan Pengolah Data Pendidikan Tinggi, Azkal Fikri.

 

Keduanya memberikan pemaparan mengenai petunjuk teknis pengukuran dan perhitungan insentif IKU Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Akademik berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 173 Tahun 2023. Selain pemaparan materi dari narasumber, lokakarya juga dilanjutkan dengan diskusi dan pertanyaan dari para peserta guna mendalami materi IKU.