UPN "VETERAN" YOGYAKARTA JALIN KERJA SAMA DENGAN PUM NETHERLANDS SENIOR EXPERT KEMBANGKAN INKUBATOR BISNIS MAHASISWA

  • Kamis 12 Agustus 2021 , 11:47
  • Oleh : Dewi
  • 2719
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Saat ini institusi pendidikan tinggi harus memiliki sebuah Inkubator Bisnis (IB). Program IB berusaha membantu mahasiswa yang ingin memulai untuk berbisnis saat kuliah. Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) yang tengah mendalami program ini ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai IB dengan menghadirkan Narasumber Tenaga Ahli Senior dari Programma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts, dalam kegiatan Remote Coaching (RC) Project PUM Yogyakarta Business Incubator UPNVY, secara virtual, Senin (9/7/2021).

PUM adalah salah satu Lembaga Non Pemerintah atau Swadaya Masyarakat (LSM) atau Non-Governmental Organization (NGO) dari Belanda yang konsen terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan kewirausahaan di berbagai negara termasuk Indonesia.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (PKK) UPNVY Danang Yudhiantoro, SE., M.Si. menyampaikan, Program Kegiatan IB UPNVY ini memiliki lima jenis layanan untuk membantu dan mendorong UKM UPNVY dalam menyusun, memulai, mengelola, dan mengembangkan kegiatan kewirausahaan atau unit bisnis.

Yakni Layanan Konsultasi Bisnis UKM, Layanan Pendamping Bisnis, Layanan Akses ke Pembiayaan, Layanan Informasi Bisnis, dan Layanan Laboratorium Kewirausahaan (Enterpreneur Corner).

Kepala UPT PKK UPNV menambahkan Layanan Pendampingan Bisnis  dapat dilayani oleh UPT PKK UPNVY sampai satu tahun ke depan dan dapat di perpanjang secara berkelanjutan.

Danang berharap melalui Layanan Program Kegiatan IB yang meliputi pra inkubasi, inkubasi, dan pasca inkubasi ini, bisa mengubah mindset mahasiswa dari fokus sebagai pekerja berpindah pada pencipta lapangan kerja. Fokus pada pemecahan masalah dengan ide bisnis yang potensial dan profitable.

"Juga mampu menyusun target pemasaran yang meliputi strategi produk, strategi harga, strategi komunikasi pemasaran, dan strategi distribusi. Kemudian mampu menyusun content Marketing. Dan, mampu menyusun strategi pengembangan bisnis yang mencakup pengembangan produk dan pengembangan pasar," imbuhnya.

Yuyun Yunastuti selaku PUM Local Representative menuturkan, PUM sudah banyak melaksanakan proyek inkubator di Yogyakarta. Diharapkan kerja sama dengan UPNVY akan membuahkan hasil yang diinginkan.

RC kali ini menghadirkan Marius selaku Tenaga Ahli Senior dari PUM Netherland Experts, yang sudah memiliki banyak pengalaman bersama PUM dalam bidang IB. Termasuk di Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Indonesia (Asia). Sebagai anggota supervisor board untuk 3 perusahaan startup di Eropa, Marius memiliki pengetahuan yang luas dalam bisnis startup termasuk bagaimana menjalankan bisnis ini.

Marius menekankan pentingnya komitmen dan dedikasi dalam menjalankan IB. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada sistem IB UPNVY tidak perlu terlalu banyak, cukup 10-20 UKM saja. Terkait dalam proses seleksi UKM, IB UPNVY perlu menentukan fokus untuk sektor bisnis  yang akan dikembangkan. Dalam menentukan fokus ini perlu mempertimbangkan stakeholder lain seperti visi, misi, dan nilai dari universitas, pemerintah, dan masyarakat. Selain itu disarankan agar jejaring atau networking dengan stakeholder terkait seperti asosiasi bisnis, biro hukum, dan Keuangan dapat dipetakan.

" Paling utama dalam menentukan fokus ini adalah IB harus bisa memastikan ketersediaan mentor atau tim pelatih yang akan membantu sektor bisnis yang dijadikan fokus," ujarnya.

Mentor harus berasal dari pihak luar kampus. Bisa pengusaha atau ahli pada sector tersebut. Karena seorang mentor harus memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam dalam menjalankan sektor bisnis tersebut. Idealnya disediakan satu tempat sebagai fasilitas inkubator untuk UKM, agar mahasiswa inkubator dapat bekerja dalam satu ruang dan berkumpul, berbagi ilmu, dan  berdiskusi agar tercipta lingkungan dan energi yang saling mendukung satu sama lain. Hal penting lainnya adalah market access yaitu menemukan calon pelanggan, konsumen, dan klien relevan yang berpotensi memakai hasil usaha dari startup yang akan dikembangkan. Pelanggan sekaligus akan memberikan input dan pengaruh bagi startup dalam mengembangkan bisnisnya.

"Yang paling penting dari sebuah IB adalah mengedukasi cara mengelola bisnis dengan baik. Meliputi cara mengambil keputusan, mengeksekusi keputusan, dan membuat perencanaan dan mengevaluasi bisnis," ungkapnya.

Selain itu book keeping dan cashflow perlu menjadi prioritas mengingat keduanya sangat krusial dalam bisnis dan UKM.