Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengajak masyarakat ambil bagian dalam mengolah dan memilah sampah. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dalam tugas pengabdiannya kepada masyarakat, turut ambil bagian dalam menyelesaikan permasalahan sampah tersebut.

Melalui aksi nyata, dengan melakukan edukasi serta sosialisasi, mengajak masyarakat sadar akan urgensi masalah sampah.

Program tersebut, merupakan pengabdian Wilayah (PW) tahap kedua yang didanai oleh Kemendikbudristek, Bank BPD DIY dan Pemda Kabupaten Bantul.

Anggota Tim Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta diketuai oleh Dr. Hendro Widjanarko, SE, MM, serta selaku anggota yaitu Endah Wahyurini, SP, M.Si, Ir. Bambang Sugiarto, MT dan Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A dari STTKD Yogyakarta.

Dalam hal ini Tim melakukan program dengan memberikan pelatihan berupa pengelolaan sampah menjadi pupuk organik pada warga Desa wisata Wukirsari Kapanewon Imogiri, Bantul Yogyakarta.

“Saat ini masalah yang dihadapi masyarakat di sana adalah masalah sampah, melalui program yang kami lakukan ini, kami mengajak Warga Wukirsari untuk mengolah sampah, seperti sampah organik bila diolah akan menjadi solusi untuk harga pupuk yang tinggi,” ujar Hendro Widjanarko pada keterangan, Senin (16/9/2024).

Hendro menyebut, ada sederet program yang dibawa Timnya dalam kegiatan ini mulai dari pelatihan pengolahan sampah organic dan unorganik, pengadaan mesin pengolahan sampah plastic, Pengadaan mesin pengolah sampah organic, Pelatihan pembuatan pupuk organic tingkat lanjut Implementasi pembuatan pupuk organic padat dan cair, Budidaya pertanian organic.

“Kami berharap beberapa program yang telah kami lakukan ini, bisa dimanfaatkan oleh Masyarakat khususnya desa Wukirsari,” kata Hendro.

Selain itu, salah satu tokoh masyarakat di Wukirsari, Ngadiyono mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Tim UPN Veteran Yogyakarta.

“Saya selaku warga desa Wukirsari sangat mengapresiasi bentuk pengabdian yang telah dilakukan rekan-rekan Tim, sehingga warga bisa mengelola sampah dengan benar. Terbukti sampah organik yang kami olah telah menghasilkan sayur dan buah melon,” ungkapnya.

Ngadiyono juga mengatakan, bahwa upaya dari tim pengabdian telah memberikan manfaat bagi warganya mulai dari mengurangi jumlah sampah, menghemat biaya pupuk para petani.

“Dari olahan sampah organik, menghemat biaya pupuk. Saya berharap dengan ini bisa meningkatkan pendapatan warga dan kesejahterahan masyarakat kami juga ikut meningkat,” kata Ngadiyono.