Gadis Cantik Ini Banyak Tuai Pengalaman Di Paskibraka

  • Minggu 03 September 2017 , 12:00
  • Oleh : Dewi
  • 1551
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

TRIBUNJOGJA.COM - Yovita Dian Juan Nua Ryca, gadis cantik kelahiran tahun 1994 ini merasa banyak sekali perubahan yang didapatkan setelah mengikuti Paskibraka Provinsi DIY pada tahun 2009. "Sikap pastinya jadi lebih disiplin dalam segala hal, terus kalo makan selalu habis soalnya kebiasaan di karantina kalau tidak habis dapat hukuman," ujar Yovita. Selain itu, Mantan Mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta ini mengatakan, setelah bergabung dengan Paskibraka Provinsi 2009 dan masuk kedalam pasukan 8, sebagai pengiring pengibar bendera merah putih dirinya merasa lebih cinta tanah air dan setiap mendengar lagu kebangsaan hatinya selalu tersentuh. "Tiap dengar lagu kebangsaan tu rasanya dalam banget sampai ke hati," jelas perempuan yang memiliki hobi berenang ini. Yovita pun menceritakan awal dirinya kenapa bisa bergabung dengan Paskibraka, waktu SMA ia memang suka mengikuti kegiatan pleton inti (tonti) atau baris berbaris. "Terus ada pendaftaran Paskibraka, aku ikut seleksi, masuk tingkat Kabupaten, terus kepilih lagi dari Kabupaten buat perwakilan ke Provinsi," terang Yovita. Dari Provisi, Yovita sempat mengikuti seleksi untuk ke PaskibrakaNasional juga, namun karena hanya satu kandidat saja yang terpilih dari sekian banyak orang seluruh Kabupaten DIY, dan Kota, Yovita sudah membanggakan di Paskibraka Provinsi, mewakili Kabupaten Bantul. "Akhirnya aku cuma sampe di Paskibraka Provinsi, mewakili Kbupaten Bantul. Upacara di gedung Agung Jogja itu, Malioboro," kata Yovita yang saat ini bekerja di Marketing The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa. Selama mengikuti Paskibraka, Yovita menerangkan banyak pengalaman seru yang sudah dialaminya, ditambah lagi ia bisa berkenalan dengan orang baru dari empat Kabupaten di Yogya, dan kota. "Dapat banyak ilmu tentang nasionalisme dan kekeluargaan, karena disitu kan kita dikarantina sekitar dua minggu lebih tanpa alat komunikasi lainnya," katanya. Untuk dukanya, ia merasa tidak terlalu banyak, hanya sekedar dimarahi, dan mendapatkan hukuman, tapi itu baginya sebagai pemicu semangat dalam berlatih. (*)