Hari Pertama Pekan Bela Negara : Tokoh – tokoh Nasional Paparkan Implementasi Bela Negara

  • Senin 18 Mei 2020 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 3790
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN – Tokoh – tokoh nasional paparkan bela negara pada masa dan pasca pandemi Covid-19, Senin (18/5). Gubernur Jawa Tengah, Dirjen Potensi Pertahanan, Dirjen Pendidikan Tinggi dan Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) bergantian menyampaikan paparan dalam Webinar Pekan Bela Negara melalui media daring.

Pada kesempatan pertama, Mohamad Irhas Effendi, Rektor UPNVY memaparkan “Paradigma Bela Negara di Kampus Merdeka Pad Masa dan Pasca Pandemi Covid-19”. Ia memaparkan bagaimana pihaknya membangun solidaritas sosial di tengah pandemi yang sedang berlangsung.

“Beberapa contoh yang kami lakukan yaitu penyaluran dukungan dasar kepada mahasiswa dan membangun desa mitra tangguh bencana melalui penyatluran APD dan penyediaan rumah isolasi.” paparnya.

Prof Bondan Tiara Sofyan, Dirjen Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan yang menjadi pemapar kedua menyampaikan bahwa bela negara merupakan fondasi sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA). Untuk itu mengajak semua warga negara harus siap menghadapi berbagai ancaman.

“Mari sama-sama membentuk komponen pendukung dan cadangan. Bukan untuk digerakkan untuk militerisasi tapi agar siap mengahadapi acaman.” Ujarnya.

Komponen ini kata Bondan, akan disiapkan menjadi relawan  ketika yang dihadapi negara adalah ancaman non militer seperti situasi saat ini yaitu pandemi Covid-19.

Konsep Jogo Tonggo dipaparkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam menghadapi pandemi. Konsep yang melibatkan perangkat masyarakat mulai RT/RW, Karang Taruna, Dasa Wisma, bidan desa hingga pemerintah provinsi menitikberatkan edukasi dan kepedulian sosial.

“Prinsip kerja  Satgas Jogo Tonggo yaitu kemanusiaan, non permanen (saat kondisi darurat), gotong royong, transparan, dan melibatkan semua pihak.” papar Ganjar.

Terakhir Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof. Nizam memaparkan mengenai “Merdeka Belajar dan Bela Negara”. Ia mengatakan pada era Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar mahasiswa memiliki hak untuk menuntut ilmu dilain bidang disiplin ilmu yang ia tempuh. Kesempatan ini bertujuan agar mahasiswa memiliki kemampuan komplek dari ilmu yang biasa mereka pelajari.

Nizam juga memaparkan implemantasi bela negara yang dilakukan oleh perguruan tinggi saat masa pandemi.

Pada webinar Pekan Bela Negara hari pertama kali ini, sekitar 600 peserta terlibat aktif mengikuti seminar via aplikasi zoom maupun live streaming media sosial. (wwj/humas)