KANGEN BARENG 35 TAHUN DULUR SAKLAWASE ALUMNI FE '85 UPNVY

  • Sabtu 25 Januari 2020 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1409
  • 4 Menit membaca

Setiap lima tahun sekali, Alumni Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) Angkatan 1985, mengadakan temu bareng untuk melepas kangen. Alumni fakultas yang sekarang sudah berubah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini, terakhir kumpul bareng 2015 lalu.

Itu disampaikan Ketua 2 Panitia Kangen Bareng Deppy Meylina, saat serah terima 12 unit sepeda, yang diterima langsung oleh Rektor UPNVY Mohamad Irhas Effendi, di Kampus UPNVY, di Condongcatur, Sleman, Sabtu (25/1). Acara seperti ini selain sebagai wadah silaturahmi juga bisa memperpanjang umur. Bahkan ada yang selama 35 tahun baru kali ini bisa bertemu.

Deppy mengharapkan, alumni bisa bersinergi dengan Kampus, dan bisa memberikan kontribusi lebih banyak lagi kepada almamater. Karena kesuksesan yang bisa diraih hari ini semua adalah berkat UPNVY.

"Kali ini, kami memberikan 12 unit sepeda kepada kampus tercinta. Pertimbangannya adalah sekarang ini Kampus UPNVY semakin besar dan luas. Jarak antar fakultas dan dari kelas ke kelas jarak tempuhnya semakin jauh," kata Deppy.

Dengan sepeda ini, lanjut Deppy, harapannya selain agar bisa hidup sehat, juga bisa mempersingkat waktu tempuh sehingga kuliah tidak terlambat. Semoga bisa bermanfaat, terutama bagi dosen dan staf UPNVY.

"Alumni FE UPNVY 1985 sendiri ada sekitar 600 mahasiswa, dan yang hadir kali ini ada 122 alumni. Alumni sudah banyak yang memegang jabatan strategis sebagai Deputi dan Dirjen di berbagai Kementerian, Pejabat di Pemda dan Pemkab, dan Direktur di banyak Perusahaan Swasta Nasional. Alumni terjauh yang hadir kali ini adalah dari Bangka," terang Deppy.

Rektor UPNVY Mohamad Irhas Effendi menyampaikan, setelah 35 tahun, kebersamaan sesama alumni harus tetap terjalin demi kemajuan UPNVY. Apalagi selama ini berbagai transisi telah dilalui, dari kedinasan, swasta, dan negeri. Ternyata tipikal alumni berbeda untuk setiap transisinya.

"Angkatan 1985, adalah salah satu output saat UPNVY masih berstatus kedinasan. Alumninya dikenal tahan banting dan memiliki etos kerja yang baik," ujar Irhas, didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Singgih Saptono, Dekan FEB UPNVY Winarno, Dosen FEB UPNVY Sujatmika, dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi UPNVY (Kafenta) Wawan Harnawan.

Tahun ini, terang Irhas, UPNVY akan ditata menjadi Smart Building sehingga bantuan 12 unit sepeda ini sangat membantu mewujudkan konsep ini. Yakni UPNVY sebagai Kampus Bela Negara, Green Campus, dan Kampus Ramah Difabel. Untuk itu diharapkan kontribusi dari alumni 1985 untuk pengembangan fakultas dan universitas.

Irhas juga menambahkan, kuota 40% dari seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Mandiri diprioritaskan untuk Keluarga Besar UPNVY yang termasuk di dalamnya adalah keluarga alumni.

Menurut Irhas, kualitas alumni sangat dipengaruhi oleh pola rekrutmen, pola pengelolaan, dan tata kelola institusi. Output memang harus diakui sangat dipengaruhi oleh input dan proses.

"Alumni FE '85 adalah angkatan saat UPNVY masih berstatus Kedinasan. Saat itu seleksi dan penerimaan mahasiswa baru masih menggunakan wawancara individu sehingga dapat diketahui secara jelas kompetensi akademis, psikologis, mental, dan ideologis," ungkap Irhas.

Dijelaskan Irhas, Tenaga Kependidikan pun mengalami seleksi yang sangat ketat, seperti litsus untuk mengetahui komitmen ke-Indonesiaan. Setelah diterima pun masih harus menempuh pendidikan semi militer dengan aturan yang super ketat di pusat-pusat tempur di Kemeterian Pertahanan. Komitmen dan loyalitas Bela Negara betul-betul digembleng habis-habisan.

"Tantangan ke depan adalah bisa menghasilkan lulusan dengan kemampuan Akademis sesuai kebutuhan Era Disrupsi dan Revolusi Industri 4.0, yang diimbangi kualitas psikologis, mentalitas, dan loyalitas Bela Negara dan Cinta Tanah Air yang kuat dari para lulusan UPNVY tersebut," jelas Irhas.

Penting, mengembalikan semangat dan ruh Bela Negara dan Cinta Tanah Air saat UPNVY masih berstatus Kedinasan dulu tapi disesuaikan dengan perkembangan di era milenial dan kekinian. Maka perlu dirumuskan metodologi baru untuk membangun komitmen dan menguatkan nilai-nilai Bela Negara dan Cinta Tanah Air.

"Hal ini sesuai dengan tema Dies Natalis UPNVY ke-61 yakni Sinergi Paradigma Baru Tri Dharma Pendidikan dan Bela Negara Untuk Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul di Era Revolusi Industri 4.0," ujar Irhas.