Kemandirian Trisna Adisti, Wisudawati Terbaik UPN Veteran Yogyakarta yang Kuliah Tanpa Biaya Orangtua

  • Senin 23 September 2024 , 02:49
  • Oleh : Dewi
  • 2423
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

YOGYAKARTA - Menjadi wisudawati terbaik bukanlah perkara mudah, terutama ketika harus mandiri secara finansial tanpa biaya dari orangtua. Trisna Adisti, mahasiswi Jurusan Sistem Informasi UPN Veteran Yogyakarta adalah perwujudan nyata dari semangat pantang menyerah dan kemandirian tersebut.  

Dengan kerja keras dan tekad kuat, Trisna berhasil meraih penghargaan Karya Cendikia bagi lulusan berprestasi UPN Veteran Yogyakarta, meski harus berjuang menjalani perkuliahan tanpa biaya orangtua.

Sejak awal masa kuliahnya, Trisna telah menanamkan prinsip kuat: tidak ingin menjadi beban bagi sang ayah yang merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga. Dengan latar belakang ekonomi keluarga yang terbatas, ia memutuskan untuk mencari jalan sendiri dalam memenuhi kebutuhan kuliah.

"Saya tidak mau membebani orangtua. Walaupun saya belum bisa membantu secara finansial, setidaknya saya bisa mandiri," ucap Trisna dengan mantap.

Untuk itu, Trisna aktif mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhannya sendiri sekaligus tetap berprestasi secara akademik. Pilihannya jatuh kepada peran sebagai

asisten penelitian dosen. Bahkan, ia memutuskan untuk mengambil lebih dari satu program asistensi penelitian guna memenuhi kebutuhannya sekaligus tetap mendukung segi akademiknya.

"Saya mengambil lebih banyak pekerjaan agar bisa menabung, dan dari sana saya juga bisa beli laptop sendiri," jelasnya.

Selain menjadi asisten penelitian dosen, Trisna juga terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang dapat memenuhi biaya kuliahnya sehingga ia bisa mandiri tanpa membebani sang ayah.

Tak hanya soal keuntungan secara finansial, menjadi asisten penelitian memberinya banyak pengalaman berharga. Salah satunya saat Trisna menjadi asisten Ketua LPPM UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Dyah Sugandini, SE . M.Si, yang mengajak Trisna melakukan penelitian dan pengabdian membantu meningkatkan perekonomian petani di daerah Dieng, Jawa Tengah

Kini, Trisna menikmati buah manis dari usahanya. Tak hanya menyandang gelar lulusan berprestasi dengan IPK 3,75, ia juga mendapatkan tawaran  untuk melanjutkan studi dengan pembiayaan penuh dari salah satu dosen yang mengakui potensi Trisna. Selain itu, hasil sejumlah penelitiannya Bersama dosen berhasil ‘mejeng’ di beberapa jurnal internasional seperti The Influence of Innovation on Social Media Adoption on Marketing Performance of Sleman SMEs pada Asian Journal of Managemnet Sciences & Education Vol 9 (4) October 2020.

Selain kisah inspiratif Trisna, UPN Veteran Yogyakarta juga memiliki sosok mahasiswa mandiri dan inspiratif lainnya yakni Destiya Nurul Izzah. Mahasiswi Jurusan Teknik Kimia ini, berhasil mengantongi berbagai beasiswa untuk membiayai studinya, seperti Beasiswa Bank Indonesia dan Beasiswa Wimaya UPN Veteran Yogyakarta.

Beasiswa tersebut berhasil diraih Destiya, berkat dari segudang prestasinya. Tak heran, sebab ia telah menetapkan target untuk berprestasi di setiap semester sejak awal kuliah.

“Saya punya target untuk ikut kompetisi yang bisa menghasilkan prestasi," ujar Destiya.

Selama masa kuliah, Destiya terlibat dalam berbagai kompetisi bergengsi yang membuatnya berlayar mengelilingi Indonsia, seperti meraih Gold Medal pada perlombaan Field of Tourism in National Education Competition (NEC) 2024 Activities yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Paper Competition di Universitas Banda Neira.

Selain itu, ia juga berhasil mendapatkan pengakuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari karya ilmiahnya. Selama kuliah, Destiya juga mendapatkan pengalaman

Magang kerja di PT Pertamina EP Cepu yang memberinya wawasan mendalam tentang industri energi, khususnya sektor gas.

Pengalamannya ini, membuat Destiya diterima di salah satu BUMN, yakni PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, bahkan sebelum wisuda. Sebagai mahasiswi berprestasi, dia berpesan kepada mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta agar memiliki sertifikasi kompetensi tambahan di luar pencapaian akademik, untuk mempersiapkan diri di dunia kerja.

"Selain IPK tinggi, yang penting adalah skill yang bisa kamu tawarkan, jadi pastikan untuk terus belajar dan mendapatkan sertifikasi," pesannya kepada mahasiswa lain.

Baik Trisna maupun Destiya menunjukkan bahwa kemandirian dan dedikasi adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Kedua wisudawati ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya, membuktikan bahwa dengan tekad kuat dan kerja keras, segala tantangan bisa dihadapi dan prestasi gemilang bisa diraih.

Penulis: Devindra Ghiffary