PUSAT STUDI PANCASILA UPNV VETERAN YOGYAKARTA, GELAR SEMINAR, DALAM RANGKA PERINGATI HARI BELA NEGARA

  • Kamis 23 Desember 2021 , 03:18
  • Oleh : Dewi
  • 3234
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman -- Dalam rangka memperingati hari Bela Negara pada tanggal 19 Desember 2021, Pusat Studi Pancasila UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) gelar seminar yang mengangkat tema “Paradigma Bela Negara dan Aktualisasi Pancasila Pada Era Disrupsi: Membangun Negara Kuat, Rakyat Sejahtera” pada Selasa (21/12/21). Acara dihadiri secara virtual melalui platform Zoom oleh sekitar 450 orang peserta .

Penyelenggara kegiatan ini mengatakan bahwa pengangkatan tema dilatar belakangi oleh kesadaran bahwa kini Indonesia tidak dalam keadaan baik baik saja, gangguan keamanan dan politik baik dari dalam maupun luar negeri datang silih berganti. Negara ini membutuhkan jaminan dan kepastian dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pemimpin perlu dilahirkan dari basis filosofis dan jati diri bangsa yaitu berdasar pada Pancasila. Negara memerlukan struktur kekuasaan yang mapan dan terkendali serta terukur dalam berkinerja untuk membela kepentingan bangsa dan Negara.

Prof. M. Irhas Effendi selaku Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta  menyampaikan materi tentang implementasi nilai nilai Bela Negara di UPNVYK. Menurut Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta, dalam menghadapi tantangan terdapat hal yang penting untuk dijadikan pegangan oleh suatu organisasi maupun negara. “Memegang suatu nilai itu penting untuk mempertahankan identitas diri dan menjadi pengikat, di Indonesia nilai inti pemersatu bangsa yaitu pancasila,” ungkapnya.

Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta menambahkan bahwa terlebih dalam menghadapi tantangan di era disrupsi,  inovasi yang relevan terhadap segala tantangan dan peluang yang dihadapi harus selalu dilakukan. Adapun peta perjalanan implementasi bela negara di UPNVYK meliputi yang pertama menyadarkan semua warga UPNVYK tentang pentingnya nilai bela negara, kedua yaitu pemahaman tentang apa makna sebenarnya dari bela negara, lalu yang ketiga adalah menginternalisasi nilai yang sudah dipahami.

Pembicaraan dilanjutkan oleh Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy selaku Kasubid Lingdik Bela Negara Kemhan RI yang membawakan materi tentang hakikat Bela Negara. Menurut Rachmat, negara menghadapi berbagai ancaman dari bidang ideologi politik ekonomi sosial budaya pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbud). Dalam hal ini peran dari generasi muda serta masyarakat untuk bisa bersatu mewujudkan keselamatan bagsa dengan melakukan bela negara. “Bela negara tidak hanya dapat dimaknai secara militeris, namun lebih dari itu bela negara bermakna tentang tekad, sikap yang bertujuan untuk membela bangsa dan negara,” ungkapnya. Adapun tiga hal utama yang harus dibela yaitu kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan bagsa.

Turut hadir menjadi pembicara dalam acara ini H.M. Zahrul Azhar Asumta, S.IP, M.Kes selaku ketua Ikatan Alumni UPNVYK, Dr. Anhar Gonggong selaku anggota Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, serta Prof. Yudi Latif, Ph. D selaku cendekiawan yang tentunya juga membahas strategi untuk membangun negara kuat, dengan mengutamakan kesejahteraan rakyat pada era disrupsi.

Salah seorang peserta seminar bernama Yuslin Aprilia memberikan kesannya setelah mengikuti kegiatan. “Kegiatannya sangat bermanfaat banyak wawasan baru yang saya dapat, saya jadi lebih menyadari bahwa terdapat banyak ancaman bagi negeri ini oleh karenanya peran generasi muda seperti saya sangat diperlukan untuk dapat mempertahankan kedaulatan bangsa,” ungkapnya. Selanjutnya Yuslin berharap bahwa acara seperti ini rutin diadakan oleh UPNVYK.