RYDA KARTIKA DEWI, MAHASISWA UPN VETERAN YOGYAKARTA DINOBATKAN SEBAGAI RUNNER-UP 3 DUTA BUDAYA DIY 2022

  • Jumat 06 Mei 2022 , 03:39
  • Oleh : Dewi
  • 2112
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman -- Ryda Kartika Dewi, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVYK) asal program studi S1 Ilmu Administrasi Bisnis dinobatkan sebagai runner-up 3 dalam ajang Duta Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2022. Penobatan ini dilakukan pada malam puncak pemilihan Duta Budaya DIY secara luring di Atrium Shinta Sleman City Hall hari Kamis (24/03/22).

Ryda menuturkan bahwa keikutsertaannya dalam pemilihan duta keistimewaan khususnya duta budaya DIY terinspirasi dari wanita lain yang berhasil mengikuti ajang sejenis, karena selain cantik dan pintar juga berbakat dalam hal public speaking. Dari sekian banyak ajang duta keistimewaan di DIY, Ryda memilih duta budaya karena memang memiliki passion terhadap segala hal tentang kebudayaan dan juga gemar berwisata. Ryda kemudian mengungkapkan bahwa keikutsertaannya ini sudah direncanakan dari jauh hari. “Sebenarnya sudah direncanakan sejak masa awal menjadi mahasiswa, namun karena terjadi pandemi dan terdapat kegiatan lain yang lebih prioritas sehingga baru bisa terealisasi di tahun 2022,” ungkap Ryda.

Lebih lanjut, Ryda menuturkan bahwa proses seleksi duta budaya DIY dilaksanakan dalam beberapa tahap. “Yang pertama itu kita ada focus group discussion, kemudian lanjut ke tes wawancara dan juga tes tertulis untuk dinyatakan lolos sebagai finalis, setelah itu kita melakukan karantina setiap hari sabtu dan minggu yang kegiatannya berupa latihan opening tari, speech, dan lain-lain, selanjutnya ada deep interview dan malam unjuk bakat, lalu diakhiri dengan malam puncak untuk penobatan juara,” pungkasnya.

Pada masa karantina, Ryda mengaku bahwa dirinya sempat merasa insecure karena finalist lain memiliki bakat yang unik dan beragam. Sehingga ketika dinobatkan sebagai runner-up 3 dirinya sangat senang sekaligus bersyukur, terlebih karena proses yang ditempuh cukup lama yaitu sekitar dua hingga tiga bulan. “Akhirnya apa yang menjadi usaha dan apapun yang sudah aku maksimalkan di kompetisi ini  tidak sia-sia karena hasilnya sesuai dengan harapan,” ungkapnya.

Menurut Ryda, terdapat tantangan tersendiri ketika membawa nama baik sosok duta budaya yang disematkan pada dirinya. Hal tersebut ialah sebagai representatif dan juga role model berarti dirinya harus dapat menjadi contoh bagi orang-orang sekitar. “Kita harus berperilaku baik, memililik tata krama baik, dan bertutur kata yang baik pula agar jika sewaktu-waktu dimintai tanggapan atau yang semacamnya sebisa mungkin bagus dan semaksimal mungkin menggunakan bahasa formal,” ujarnya.

Kedepannya, Ryda berharap semakin banyak generasi muda yang mulai sadar akan budayanya dan mau berkontribusi dalam kegiatan yang ada kaitannya dengan budaya itu sendiri. “Semoga semakin banyak kegiatan positif serta ide kreatif dari anak muda dalam rangka menjaga budaya kita ini agar tidak terlupakan begitu saja atau bahkan diklaim oleh negara lain,” tutup Ryda.