Sinergi UPN Veteran Yogyakarta dan PT Bukit Asam Kembangkan Wood Pellet, Bahan Bakar Ramah Lingkungan
TANJUNG ENIM, SUMSEL – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjalin kerja sama strategis dalam mengembangkan wood pellet, yakni bahan bakar ramah lingkungan dari serbuk kayu yang dipadatkan. Sinergi ini bertujuan mendukung pengembangan energi ramah lingkungan sekaligus mempercepat transisi bauran energi di Indonesia.
Sebagai salah satu bentuk energi biomassa, wood pellet digunakan untuk bahan bakar campuran batu bara (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Bukit Asam. Perusahaan BUMN tersebut, juga telah meresmikan pabrik percontohan (pilot plant) yang memproduksi wood pellet di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, pada Kamis (24/10/2024) lalu. Saat ini kapasitas produksi wood pellet yang mampu dihasilkan dari pilot plant sebanyak 200 kilogram (kg) per jam.
Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, mengapresiasi sinergi PT Bukit Asam dan UPN Veteran Yogyakarta dalam mengembangkan wood pellet dan meluncurkan pilot plant, sebagai bentuk inisiatif strategis dalam upaya manajemen karbon dan penurunan emisi.
"Dengan peluncuran pilot plant wood pellet milik PT Bukit Asam ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak, khususnya di sub sektor mineral dan batu bara untuk berinovasi dalam penggunaan energi yang ramah lingkungan,” kata Hendra Gunawan saat peluncuran pilot plant wood pellet, dikutip dari siaran pers PT Bukit Asam.
Arsal Ismail, Direktur Utama PT Bukit Asam, mengatakan, bahwa pihaknya berkomitmen mendukung transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission pada 2060 yang ditetapkan pemerintah. Salah satu upayanya yakni pengembangan wood pellet.
"Kami memiliki visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. PT Bukit Asam terus bertransformasi untuk mencapai visi tersebut dalam upaya menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri," kata Arsal Ismail dikutip dari keterangan resmi PT Bukit Asam.
Wood pellet sebagai energi terbarukan
Dihubungi terpisah, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nurcholis M.Agr., selaku Ketua Tim Peneliti Wood Pellet dari UPN Veteran Yogyakarta menjelaskan, sinergi ini merupakan wujud komitmen UPN Veteran Yogyakarta untuk mendukung transisi energi terbarukan. Dalam kerja sama ini, UPN Veteran Yogyakarta berkontribusi dari segi riset persiapan lahan tanaman sampai produk jadi wood pellet.
“Woood pellet ini akan lebih ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon,” jelas Prof. Nurcholis, yang juga menjabat sebagai Koordinator Program Studi Magister Ilmu Tanah UPN Veteran Yogyakarta.
Prof. Nurcholis menjelaskan, pada tahap awal produksinya, wood pellet memanfaatkan ranting dan cabang kayu pohon dari lahan kelolaan PT. Bukit Asam. Namun demikian, UPN Veteran Yogyakarta dan PT. Bukit Asam tengah mengembangkan budidaya pohon kaliandra merah sebagai bahan utama wood pellet.
“Kami sudah mulai menanam kaliandra merah di lahan PT Bukit Asam sejak awal tahun 2024 yang siap panen dua tahun kemudian, jadi setelah dua tahun kami bisa memproses wood pellet dari kaliandra merah yakni tanaman hutan yang dapat tumbuh di lahan marginal,” jelasnya.
Pemanfaatan kaliandra merah sebagai bahan baku wood pellet tersebut, lanjut Prof. Nurcholis, dapat menjadi solusi reklamasi lahan pasca tambang untuk kebun energi. Selain itu, komposisi wood pellet dalam proses cofiring akan ditingkatkan secara bertahap.
“PT Bukit Asam akan mencampurkan wood pellet ini dengan batu bara (cofiring) dalam PLTU. Karenanya, PT Bukit Asam menjalin kerja sama penelitian dengan UPN Veteran Yogyakarta untuk menciptakan ekosistemnya dari hulu ke hilir, mulai dari penanaman kaliandra merah sampai menjadi wood pellet yang kemudian dicampurkan dengan batu bara atau cofiring,” jelas Prof. Nurcholis.
Sebagai tambahan informasi, UPN Veteran Yogyakarta dan PT Bukit Asam telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Juli 2023 tentang Kerja Sama Bidang Tridharma Perguruan Tinggi, Pengembangan Teknologi dan Sumberdaya Manusia. Salah satu implementasi Nota Kesepahaman tersebut yakni kerja sama bidang pengembangan energi biomassa dengan PT Bukit Asam.
(Penulis: Ulfa Arieza)