Dukung MBKM, UPN Veteran Yogyakarta dan Singapore Polytechnic Gelar KKN Internasional

  • Selasa 03 September 2024 , 03:39
  • Oleh : Dewi
  • 500
  • 4 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

INFOUPNYK – UPN Veteran Yogyakarta bekerja sama dengan Singapore Polytechnic (SP) menyelenggarakan program Learning Express selama dua pekan pada 2-13 September 2024. Program ini merupakan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang diselenggarakan di Dusun Ngaliyan, Widodomartani, Ngemplak, Sleman dan Kampus UPN Veteran Yogyakarta.

Wakil Rektor Bidang Akademik UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Machya Astuti Dewi, M.Si., mengatakan, Kampus Bela Negara telah mengikuti program Learning Express di Yogyakarta selama lebih dari sepuluh tahun, yang pertama kali dilaksanakan pada 9-21 Maret 2013.

“Universitas kami juga memiliki program yang mirip dengan Learning Express, yaitu Kuliah Kerja Nyata, di mana mahasiswa tinggal di desa dan membantu masyarakat untuk mengembangkan dan menjalankan program yang dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian mereka,” ujar Machya saat membuka program KKN Internasional, Selasa (3/9/2024).

Menurut Machya, program KKN memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah keterampilan mereka berada di tengah masyarakat, selain tentunya sebagai bentuk pengabdian. Sebab, lulusan universitas diharapkan memiliki keterampilan tinggi, inovasi, serta kemampuan berbaur dengan masyarakat.

“Selain itu, mahasiswa harus siap untuk memasuki lingkungan kerja dan hidup di masyarakat. Oleh sebab itu, penting untuk melibatkan mahasiswa tidak hanya dalam penelitian dan kesempatan pengalaman kerja tetapi juga dalam pengabdian kepada masyarakat,” imbuh Machya.

Fasilitator Learning Express Singapore Polytechnic, Henry Kwong mengatakan, Kota Yogyakarta kaya akan budaya dan kreativitas, sehingga sangat tepat sebagai lokasi pelaksanaan Learning Express. Dia berharap kolaborasi antara Singapore Polytechnic dan UPN Veteran Yogyakarta bisa menghasilkan program yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

“Saya berharap dapat melihat serangkaian kolaborasi dan sinergi yang kuat antara mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Singapura. Program ini tidak hanya mempelajari keterampilan teknis tetapi juga menjembatani dua budaya, saya harap semua mahasiswa dapat bekerja sama dan belajar dari keunikan satu sama lain,” tutur Henry.

Dijumpai dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Urusan Internasional UPN Veteran Yogyakarta, Dr. RR.Rukmowati Brotodjojo, M.Agr., menjelaskan, program KKN Internasional ini diikuti sebanyak 60 mahasiswa, yang terdiri dari 30 mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta dan 30 mahasiswa Singapore Polytechnic. Nantinya, para mahasiswa akan dibagi ke dalam enam kelompok yang terdiri dari sepuluh orang per kelompok.

“Jadi program Learning Express mirip dengan KKN, tapi mereka menggunakan sistem design thinking untuk mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat kemudian mereka mencari solusi,” jelas Rukmo.

Program ini, dibuka secara resmi pada Selasa (3/9/2024) dilanjutkan dengan Team Bonding and Design Thinking Training Learning Express, bertempat di Ruang Seminar Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta.

Selanjutnya, para peserta KKN Internasional akan mengidentifikasi masalah di masyarakat selama tiga hari, tepatnya di Dusun Ngaliyan, Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Ada dua proyek yang akan menjadi fokus para peserta, yakni Sustainable Agriculture dan Edu Tourism.

Selepas dari identifikasi masalah di lapangan, para peserta melanjutkan pembahasan solusi dan prototype (purwarupa) atas permasalahan yang dijumpai di lapangan, bertempat di UPN Veteran Yogyakarta. Selanjutnya, hasil karya para peserta akan dipamerkan pada gallery walk di Kampus UPN Veteran Yogyakarta. Para peserta KKN Internasional juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari budaya lokal pada hari terakhir rangkaian KKN Internasional.

Bayu Alviansyah Putra, salah satu peserta KKN Internasional mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan ini. Mahasiswa Jurusan Informatika tersebut mengatakan, program ini sangat menarik karena memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan teman-teman asing.

“Selain pengabdian masyarakat, saya juga ingin mempelajari culture mereka dan berbagai pengalaman saya yang ada di Indonesia ini dengan mereka,” ujar Bayu.

Bayu mengakui tantangan utama dalam pelaksanaan KKN Internasional adalah dari sisi perbedaan bahasa. Namun demikian, ia menilai tantangan tersebut bukanlah hambatan untuk saling berkolaborasi.

Selain Learning Express di Sleman, UPN Veteran Yogyakarta juga menggelar KKN Internasional bertajuk Youth Expedition Project (YEP) di Kalurahan Girikarto, Kabupaten Gunungkidul. Program Youth Expedition Project (YEP) tersebut bekerja sama dengan Temasek Polytechnic, yang diikuti oleh sebanyak 40 mahasiswa, terdiri dari 20 mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta dan 20 mahasiswa Temasek Polytechnic. 

Program Youth Expedition Project berfokus pada empat program utama, yakni website dan media sosial, pengajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak dan dewasa, kuliner dan hospitality, serta pemasaran.

Penulis: Ulfa