MAHASISWA TEKNIK KIMIA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA BERHASIL CIPTAKAN MOBIL BERBAHAN BAKAR KIMIA DAN BERHASIL RAIH PRESTASI INTERNASIONAL

  • Rabu 08 Juni 2022 , 10:04
  • Oleh : Dewi
  • 2675
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman – Mahasiswa Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta berhasil meraih Top 7 Race dan Most Favorite Video Profile pada ajang Indonesia Chemical Reaction Car Competition  (ICRCC) 2022 dengan menciptakan mobil berbahan bakar kimia. Para mahasiswa tersebut yang tergabung dalam tim Antasari terdiri atas Zaki Hasan Nur Rohman (2018) sebagai ketua tim, dan anggota lainnya yakni M. Agung Izzulhaq (2019), Rafi Sianjanna Putra (2018), Alnamas Yoga Saputra (2018), Thalita Qothrunnada Imani (2019), dan Puput Yugiani (2020).

Ajang Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2022 sendiri adalah salah satu ajang internasional terbesar dan merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Pada kompetisi tersebut, para peserta yang tediri atas mahasiswa diharuskan mendesain dan merancang sebuah mobil yang memanfaatkan reaksi kimia untuk bergerak sesuai jarak yang ditentukan (tanpa melewati batas dan tetap bergerak pada garis lurus) sambil membawa beban tertentu. Tujuan dari kompetisi tersebut adalah untuk menunjukkan kemampuan untuk mengontrol suatu reaksi kimia dan menjaga keseimbangan beban sehingga dapat berjalan lurus di titik yang dimaksudkan. Race Competition pada karya peserta dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2022 sedangkan Awarding dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2022.

Pada kompetisi tersebut, Tim Antasari menciptakan sebuah mobil yang diberi nama Antasari Kairos. Zaki Hasan Nur Rohman selaku ketua tim menjelaskan bahwa Antasari Kairos merupakan mobil generasi ke-5 dari tim Antasari dimana mobil tersebut menggunakan sistem pressure gas dan bahan kimia yang tidak berbahaya.

“Dari sistem pressure gas tersebut yang dikombinasikan dengan rangkaian mobil kimia dapat menjalankan mobil kimia sesuai jarak yang ditentukan,” imbuhnya.

Dengan karyanya tersebut, tim antasari berhasil menempati posisi Top 7 Race dengan perolehan score 94,28%. Mereka menempatai urutan 7 dari 23 tim yang lolos ke final. Bukan hanya itu, tim Antasari juga memperoleh penghargaan Most Favorite Video Profile atas perolehan like terbanyak di Youtube.

Aditya Kurniawan, M.T. selaku dosen pembimbing menyampaikan bahwa dirinya bangga atas prestasi yang diraih tim Antasari. “Tentu kami cukup bangga dengan prestasi yang diraih. Apalagi untuk finalist skornya cukup ketat dengan skor tim Antasari yakni 94,28%. Jadi walaupun belum meraih hasil juara pertama, kami cukup bangga karena dapat berkompetisi dengan tim dari kampus lain,” ungkap beliau bangga.

Aditya menambahkan, “Namun, Alhamdulillah karena kategori perlombaan tidak hanya dari aspek teknisnya (Chem-e-car), kami masih berkesempatan untuk mendapatkan hasil Most Favorite Video Profile. Tentu untuk ke depannya, prestasi dari tim masih perlu ditingkatkan sehingga bisa memperoleh hasil yang lebih baik lagi.”

Dibalik prestasi membanggakan yang mereka raih, Zaki juga mencerita tantangan berat yang mereka lewati untuk mempersiapkan kompetisi tersebut. “Tantangan terberat kami adalah keterbatasan dana. Dengan dana yang terbatas kami memiliki ruang gerak yang relatif kecil untuk riset bahan bakar lebih baik dari yang kami gunakan seperti sel volta dan yang lain,” ungkapnya.

Zaki kemudian menyampaikan harapannya untuk tim kedepannya. Ia berharap agar pencapaian saat ini tidak berhenti sampai disitu saja dan terus berjuang untuk menjadi juara di kompetisi tahun depan ataupun kompetisi lainnya.