Mahasiswa Upn Veteran Yogyakarta Ciptakan Inovasi Olah Limbah Ikan Sebagai Budidaya Hidroponik

  • Jumat 03 Juni 2022 , 11:20
  • Oleh : Dewi
  • 2385
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Tim mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta yang terdiri dari  Dyah Ajeng Kusumaningrum (134210108) selaku ketua  dan beranggota Dian Kartika Utami (134210096), Alya Talitha Larasati (114210006), Muhammad Hilmy Raihan Azhari (135200088), dan Riska Ariyani (134210134) berhasil menginovasi olahan ikan sebagai budidaya hidroponik. Inovasi ini berhasil masuk ke dalam tahapan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2022. Sistem inovasi ini disebut Integrated Eco Hexagon Verticulture atau EHV.

Ibu Ayu Utami, S.T, M.S Selaku dosen pembimbing dari kelompok tersebut mengatakan bahwa dalam kelompok tersebut terdapat dua disiplin ilmu yang digunakan dalam penyusunan proposal PKM. Menyatukan ide dari disiplin ilmu fakultas pertanian dengan ilmu dari teknik membutuhkan diskusi lebih banyak agar ide yang disampaikan bisa diintegrasikan dan dapat diimplementasikan.

“ide-ide kreativitas mahasiswa yang begitu beragam dan kritis  memberikan harapan masa depan Indonesia yang lebih baik. Bangga terhadap ide-ide kreatif yang disampaikan mahasiswa”. Ibu Ayu pun menambahkan bahwa “Jangan lelah untuk produktif berkarya dan menjadikan karya tersebut bermanfaat”

Ibu Ayu Utami berpesan untuk mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta yakni “Seperti Sabda Rasulullah yang berkata bahwa: "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." dan Imam Syafi'i juga berkata bahwa, "Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat bukan hanya yang dihapal." Membuat karya adalah salah satu perwujudan untuk memberikan manfaat. Menjadi produktif juga adalah salah satu cara dalam mendapatkan keberkahan waktu sehingga waktu yang dihabiskan dimasa muda bermanfaat.”

Dyah Ajeng selaku ketua dari kelompok pkm tersebut menyatakan kompetisi ini berskala nasional dan dibagi menjadi beberapa tahap seleksi. Secara sederhana, Integrated Eco Hexagon Verticulture merupakan inovasi di bidang pertanian di mana menerapkan sistem pertanian hidroponik secara vertikultur dengan ecobrick sebagai dinding penyangganya. Nama Hexagon sendiri merepresentasikan bentuk dari inovasi ini yang mana berbentuk segi enam. Hal ini terinspirasi dari bentuk sarang lebah dengan tujuan memaksimalkan hasil pertanian dengan lahan sempit. Di dalam segi enam tersebut dialirkan kolam nila yang berguna sebagai pupuk tambahan bagi tanaman hidroponik. Sedangkan tanaman hidroponik yang dikembangkan adakan sawi pakcoy. Air akan mengalir malalui selang dari kolam ikan ke tanaman dengan pompa dan akan terintegrasi lagi ke kolam.

“menyatukan lima kepala ke dalam satu karya bersama bukanlah hal yang mudah. Banyak diskusi dan perdebatan yang harus dilalui demi mendapatkan kata mufakat serta menyamakan waktu dari tiap anggota yang memiliki kesibukan berbeda juga menjadi sebuah tantangan. Tidak hanya itu saja, proses pembuatan proposal dan desain dilakukan berulang kali dikarenakan ada pembaruan ide dan sempat beberapa kali mengalami kendala dalam pengembangan inovasi. Komunikasi antar anggota juga dilakukan secara online yang terkadang akan terjadi miskomunikasi antara anggota dalam pengerjaannya.” terang Dyah.

Dyah pun menambahkan bahwa Kegiatan ini sungguh berkesan bagi kami dikarenakan banyak tantangan dalam pembuatan proposal dan desain serta perdebatan yang sering terjadi. Namun dibalik itu, kami berusaha dengan keras dalam menyusun proposal yang terkadang mengurangi jam tidur kami. Walau sempat pesimis untuk lolos dalam skema pendanaan tapi Alhamdulillah bisa lolos dalam tahap ini. Monon doanya dan dukunganya agar kelompok kami bisa lolos dalam tahap berikutnya.