OPINI MAHASISWA: MBKM Mengurangi Minat Mahasiswa Menjadi Pendidik

  • Jumat 06 Oktober 2023 , 12:49
  • Oleh : Dewi
  • 1614
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta
Gambar Ilustrasi. Sumber: Humas UPNYK

Penulis: Ekita Samudra Tuahta PA
Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat UPNYK

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program kerja yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja. Meskipun tujuannya adalah membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja, tetapi ada satu fenomena yang cukup menarik menjadi pembahasan dari program MBKM.

Program ini memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pekerja daripada pendidik. Meskipun MBKM sendiri memiliki program kampus mengajar, tetapi secara praktis mahasiswa hanya terlibat dalam proses-administratif bukan menjadi pengajar yang benar-benar di depan kelas berhadapan dengan siswa.

Fenomena ini tentu menjadi pertanyaan tentang arah pendidikan kita saat ini ditambahah lagi dengan salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan kita adalah karena kualitas dari pendidik itu sendiri yang cenderung rendah. Memang penting untuk kita pahami bahwa program MBKM ini bagus buat mahasiswa karena mahasiswa di bebaskan untuk memilih program sesuai dengan jurusan dan keahlian mereka masing-masing, sehingga ini akan lebih fleksibel bagi mahaiswa itu sendiri.

Program ini juga membuat mahasiswa mendapatkan eksposure langsung dari dunia kerja, karena mereka langsung bekerja di perusahaan yang mereka inginkan selama 3-6 bulan. Namun, dibalik itu semua ada permasalahan penting yang harus menjadi fokus kita bersama.Program ini memiliki kecenderungan kuat untuk memandang pendidikan sebagai tempat untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dengan berorientasi pada gaji yang tinggi, ini akan mendorong mahasiswa untuk untuk lebih fokus pada keterampilan kerja saja.

Keterampilan ini mampu mereduksi keinginan untuk menjadi pendidik saja dan memilih pekerjaan yang lebih menguntungkan secara finansial. Kita tidak boleh melupakan betapa pentingnya untuk mencetak pendidikayang berkualitas di tengah masyarakat. Pendidik adalah tulang punggung untuk melahirkan generasi-generasi yang berkualitas dan membentuk pikiran yang cerdas, kritis dan inovatif dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat kita.

Ketika program MBKM lebih berfokus untuk menciptakan mahasiswa menjadi pekerja patut untuk kita bertanya, apakah dengan adanya program MBKM kita berpotensi kehilangan beberapa calon pendidik kita yang berkualitas? Tentu saja, menjadi pendidik bukanlah pekerjaan yang mudah, dan seringkali, pekerjaan tersebut dihargai lebih rendah dari segi finansial dibandingkan dengan bidang lain. Namun kita tidak boleh melupakan nilai-nilai intrinsik yang ditawarkan oleh profesi ini.

Mencetak pendidik berkualitas adalah investasi jangka panjang dalam kemajuan bangsa kita, dalam penciptaan masyarakat yang cerdas, kreatif, dan beradab. Terlebih lagi, sebagai mahasiswa, kita memiliki peran aktif dalam menentukan arah pendidikan kita. Kita harus mendorong universitas dan pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan berkualitas dan memberikan insentif yang memadai bagi individu yang memilih menjadi pendidik. Semakin banyak individu yang termotivasi untuk menjadi pendidik, semakin baik untuk masa depan pendidikan Indonesia.

Dengan begitu, program MBKM dapat memainkan peran penting dalam membentuk masa depan pendidikan tinggi Indonesia yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Ini akan memastikan bahwa kita tidak hanya mencetak pekerja yang terampil, tetapi juga pendidik yang berdedikasi, yang akan membantu menggerakkan kemajuan sosial, intelektual, dan moral di negara ini. (Ekita)

Tulisan ini juga dapat dilihat dalam majalah INFOKAMPUS Edisi I/ September/2023