UPNVY Bahas Metode Penambangan Terbuka Dengan Universitas China

  • Senin 02 April 2018 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1437
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Universitas Tanjungpura (Untan), dan Universitas Palangka Raya (UPR) sepakat membentuk Konsorsium Universitas untuk Metode Penambangan Terbuka (KUMPT). Sebagai tindak lanjut dari pembentukan konsorsium ini keempat universitas melakukan kunjungan ke China University of  Mining and Technology (CUMT) di Xuzhou, Jiangsu, Cina sebagai mitra internasional tanggal 27 Maret 2018.

Universitas yang tergabung dalam konsorsium ini berkeinginan untuk membangun visi yang sama melalui pembetukan KUMPT menjadi badan kerjasama terkemuka yang akan memberikan kontribusi konstruktif untuk Industri Pertambangan Terbuka yang dilakukan pada secara internasional daerah beriklim tropik atau daerah equator.

Rektor UPNVY, Prof. Sari Bahagiarti K,Msc yang hadir dalam kunjungan tersebut mengatakan berbagai program kegiatan akan dilakukan terkait konsorsium tersebut antara lain Resources sharing, Joint Research, Joint Conference, Joint supervision, Joint publication. KUMPT diharapkan dapat meningkatkan kualitas universitas anggota konsorsium dan kontribusi kepada pengguna.

“Tujuan utama konsorsium ini yaitu membangun kolaborasi antar universitas dalam rangka pengembangan kegiatan riset berbasis kebutuhan (demand driver) dibanding berbasis kepada keinginan peneliti (supply driver),” kata Sari di Gedung Rektorat UPNVY, Senin (2/4/2018).

Tujuan lainnya yaitu untuk menyediakan wadah kerjasama antar peneliti dari berbagai bidang ilmu di universitas anggota KUMPT untuk integrasi dan sinkronisasi kegiatan riset yang terfokus pada pengembangan metode penambangan terbuka. Selain itu konsorsium ini untuk mengembangkan teknologi metode penambangan terbuka  sebagai tindakan responsif dan antisipasi dampak dan keberlanjutan pengembangan kegiatan ekonomi daerah.

“Konsorsium ini untuk mengembangkan mekanisme kelembagaan dalam mendorong terbentuknya riset riset terdepan di bidang metode penambangan terbuka. Hal ini juga untuk memaksimalkan pengembangan kompetensi bersama dan berbagi sumber daya dalam jangka panjang,” sambung Sari.

Sari mengatakan awal pembentukan konsorsium ini dilatarbelakangi keresahanan Univeristas anggota konsorsium tentang industri pertambangan. Pasalnya industri pertambangan merupakan industri yang mengelola sumber daya mineral yang bersifat  tidak terbarukan karena menggunakan metode penambangan terbuka. Pada metode penambangan terbuka segala kegiatan dan aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar. Sebagian besar pertambangan yang terdapat di Indonesia dilakukan dengan metode tambang terbuka.

“Kebetulan UPN bersama ketiga universitas lainnya memiliki Program Studi Teknik Pertambangan. UPN juga selama ini sudah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan pertambangan sehingga kami merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam bidang ini,” tuturnya.

Di dalam kunjungan tersebut telah dilakukan penandatanganan MoU antara keempat anggota konsorsium universitas dengan CUMT. Pada pertemuan tersebut, juga dibahas mengenai: 1) Penyelenggaraan workshop dan annual joint conference, 2) Program pertukaran mahasiswa, magang (summer school), intership di project penambangan batubara bawah tanah pada Golden Underground Mining di Jiangsu, China, 3) Program pendidikan doktor di CUMT bagi dosen pada konsorsium universitas, dan penyelenggaraan program double degree, 4) Program kerjasama penelitian, kerjasama dalam publikasi, dan kerjasama penerbitan jurnal ilmiah, dan 5) Pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pertambangan bagi mahasiswa dan pegawai di CUMT.

Kunjungan dilanjutkan dengan meninjau sarana laboratorium utama geomekanika, teknik pertambangan bawah tanah, serta laboratorium utama sumberdaya batubara dan keselamatan kerja tambang (K3).

Delegasi UPN “Veteran” Yogyakarata terdiri dari Rektor, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Ketua Jurusan Teknik Pertambangan, sedangkan delegasi dari Universitas Lambung Mangkurat terdiri dari Rektor, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Dekan Fakultas Teknik dan Kepala Kantor Urusan Internasional. (SBK/wwj)