UPNVY BANTU ALAT DETEKSI DAN PERINGATAN DINI TANAH LONGSOR DI BANJARNEGARA
BANJARNEGARA – Bencana tanah longsor kerap terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Banjarnegara selama musim penghujan, terutama di daerah pegunungan Serayu Utara. Daerah ini merupakan kawasan rawan longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengantisipasi bencana tersebut oleh berbagai pihak. Salah satunya yaitu UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) dengan pemberian bantuan berupa alat deteksi dan peringatan dini (ADPD) tanah longsor bertempat di dusun Slatri, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara (26/11), ADPD tanah longsor tersebut merupakan salah satu hasil Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) tentang pemetaan zona rawan longsor di Jawa Tengah, yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K., M.Sc, dengan anggota peneliti Dr. Ir. Heru Sigit Purwanto., M.T., dan melibatkan mahasiswa Jurusan Teknik Geologi baik program sarjana maupun magister.
Penelitian yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Riset dan Teknologi ini dilatar belakangi peristiwa-peristiwa longsor yang kerap kali terjadi di zona Pegunungan Serayu Utara yang meliputi kecamatan-kecamatan Banjarmangu, Karangkobar, Kalibening, Madukara, Pandanarum, Punggelan, dan Wanayasa. Pada tahun 2010, terjadi kejadian longsor besar yang mebelan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di desa Sijeruk, kecamatan Banjarmangu yang melibatkan sebagian lereng Gunung Pawinihan. Tidak berbeda dengan tahun 2010, peristiwa tanah longsor turut terjadi pada tahun 2014 bertempat di dusun Jemblung, desa Sampang, Kecamatan Karangkobar yang melanda sebagian lereng baratdaya Gunung Telagalele. Tahun 2020 pun tidak luput dari kejadian tanah longsor yang mengubur tiga rumah warga tanpa korban jiwa bertempat di dusun Slatri.
Pemilihan lokasi pemasangan alat di desa Slatri didasarkan atas terdapatnya suatu lereng di desa tersebut, yang di atasnya terdapat makam, sementara di bagian bawah lereng terdapat pemukiman warga cukup padat. Pada lereng tersebut telah terjadi retakan tanah sepanjang lebih dari 15 m, yang kemudian oleh warga setempat ditutup dengan tanah. Lereng berketinggian sekitar 15 hingga 20 m tersebut mengancam 9 (Sembilan) sampai 11 (sebelas) rumah yang berada di bagian kaki lereng, beserta penghuninya.
Dalam pembuatan ADPD tanah longsor, UPNVY bekerjasama dengan SMK Negeri 2 Bawang, Banjarnegara. Sedangkan dalam pemasangannya, dilaksanakan secara gotong-royong oleh warga dusun Slatri yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa dan Kepala Dusun. Pada tahun 2019, alat serupa telah dipasang pula di desa Watuduwur, Kecamatan Bruno, dan desa Telagaguwa, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.