Tembus Wilayah Terisolir, UPN “Veteran” Yogyakarta Salurkan Bantuan dan Dukungan Teknis Bencana Sumatera

  • Sabtu 27 Desember 2025
  • Oleh : Dewi
  • 47
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

YOGYAKARTA – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta bergerak cepat merespons bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dengan mengirimkan personel dan bantuan logistik ke lokasi terdampak parah. Dengan menerjunkan sedikitnya 20 mahasiswa dan alumni, khususnya dari Program Studi Manajemen Bencana dan Teknik Geologi, UPNVY fokus menjangkau titik-titik terpencil yang sempat terisolir.

Tim kemanusiaan menyisir wilayah sulit diakses di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat guna memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Di Aceh Utara, tim berkolaborasi dengan UKM-PA Edelweis Politeknik Negeri Lhokseumawe untuk mengevakuasi warga di Desa Puenteut sejak hari pertama bencana.

Prof. Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, M.T., selaku Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) UPNVY, menjelaskan bahwa upaya menembus wilayah terpencil memerlukan perjuangan ekstra. Relawan bahkan harus menggunakan kapal bot untuk menyalurkan kebutuhan dasar ke desa-desa yang terputus akses daratnya, mulai dari Desa Alur Serdang hingga Desa Mangangini di Aceh Tamiang.

“Kerja kolaboratif ini mencakup pengadaan genset untuk penerangan di pos pengungsian melalui Yayasan Ekosistem dan Budaya (EKOBA), serta pembersihan sumur-sumur warga guna menyediakan air bersih di Desa Bukit Rata,” ujar Prof. Eko.

Selain bantuan fisik di lapangan, mahasiswa dan alumni UPNVY juga memberikan kontribusi strategis di tingkat nasional. Mereka bekerja sama dengan Direktorat Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai backend teknis untuk mengoperasionalkan platform koordinasi relawan lintas organisasi di seluruh Sumatera.

Aksi kemanusiaan ini melibatkan berbagai mitra strategis untuk memperluas jangkauan bantuan, antara lain Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga di wilayah Aceh Tamiang, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mendukung penyediaan kebutuhan dasar warga di Kota Padang dan Kabupaten Agam, Yayasan Ekosistem dan Budaya (EKOBA) memfasilitasi pengadaan alat komunikasi, penerangan (genset), dan tandon air untuk warga.

Kehadiran personel dan dukungan teknis ini diharapkan dapat mempercepat penanganan darurat di wilayah terpencil yang minim akses. Sinergi lintas lembaga ini mencakup berbagai aspek pemulihan, mulai dari pengoperasian dapur umum hingga pembersihan sanitasi lingkungan pascabanjir.

Penulis: Dewi