Firdos Bahar Sidik, Mahasiswa Berprestasi UPN Veteran Yogyakarta yang Lulus Tanpa Skripsi dengan Segudang Prestasi

  • Sabtu 14 Juni 2025
  • Oleh : Dewi
  • 546
  • 5 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Yogyakarta - Suasana haru dan bangga menyelimuti prosesi wisuda di UPN Veteran Yogyakarta pada Sabtu (14/6/2025). Di antara 450 wisudawan yang bersuka cita tersebut, sosok Firdos Bahar Sidik mencuri perhatian dan tampil sebagai inspirasi.

Bagaimana tidak, mahasiswa lulusan Jurusan Teknik Geofisika ini, berhasil menuntaskan studinya tanpa perlu menyusun skripsi, melainkan menggunakan riset yang terbit pada jurnal internasional terindeks Scopus Q3. Tak hanya itu, ia juga meraih anugerah pertama Karya Cendikia atas segudang prestasinya baik di tingkat nasional maupun internasional.

Firdos mengaku bersyukur atas raihan prestasi yang diterimanya. Wisudawan asal Majalengka ini mengaku, bahwa semua capaiannya tersebut tak luput dari dukungan orangtua, dosen, teman-teman, dan pihak kampus UPN Veteran Yogyakarta. Alhasil, ia berhasil menyelesaikan studi dengan IPK 3,56 dan lama masa studi 3 tahun 7 bulan

“Saya memiliki tiga prinsip dalam hidup, yakni integritas, totalitas, dan loyalitas dan saya memperkuat prinsip saya tersebut dengan kejujuran,” ujar Firdos saat ditanya apa kunci keberhasilan yang menghantarkannya sebagai mahasiswa berprestasi.

Risetnya berjudul “Geoelectric Investigation for Andesite Reserves Using Dipole-Dipole Configuration in Batursari Subdistrict, Pekalongan Regency, Central Java, Indonesia” berhasil diterbitkan pada Iraqi Geological Journal Volume 57 Nomor 2E Tahun 2024. Penelitiannya seputar identifikasi cadangan batuan andesit di Kecamatan Batursari, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang dapat menjadi referensi potensi sumber perekonomian baru di Kawasan tersebut. 

Firdos sendiri telah mempersiapkan riset tersebut sejak duduk di bangku semester lima. Kelancaran riset tersebut, tidak lepas dari bimbingan para Jurusan Teknik Geofisika yakni Dr. Wahyu Hidayat, S.Si., M.Sc. dan Wrego Seno Giamboro, S.T, M.Sc.

 

Segudang Prestasi, Ikuti Lebih dari 300 Kompetisi

 

Di tengah padatnya aktivitas perkuliahan, Firdos tetap berhasil mengantongi sederet prestasi gemilang di berbagai bidang, mulai dari akademik hingga non-akademik, baik tingkat nasional maupun internasional.

Pada 2024 lalu, ia menjadi Finalis Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana Tingkat Nasional. Firdos mewakili UPN Veteran Yogyakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada ajang bergengsi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut.

Di tahun yang sama, ia berkesempatan menjadi salah satu peserta Indonesia Entrepreneurial Leadership Program (INSTARTER), yakni program pembinaan mahasiswa terpilih. Melalui program pembentukan entrepreneurial leader tersebut, Firdos mendapatkan pengalaman menimba ilmu di lima negara yakni, Jepang, China, Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Selama kuliah, tercatat ia telah mengikuti sekitar 300 kompetisi di bidang keilmiahan. Dari ratusan perlombaan tersebut, ia berhasil mengantongi sekitar 40 Juara 1.

Motivasi awalnya mengikuti lomba, papar Firdos, adalah untuk menambah uang saku sehingga tidak membebani orangtua. Maklum, orangtua Firdos bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya adalah seorang tentara berpangkat prajurit, sedangkan ibunya adalah Ibu Rumah Tangga.

Bahkan, ia sempat merasakan getirnya anak perantauan ketika terpaksa makan mi instan dan berpuasa guna mencukupi kebutuhan biaya kuliah. Namun, melalui kompetisi memberikannya batu loncatan untuk tetap berprestasi sekaligus menambah uang saku.

“Saya mencoba mengikuti lomba tahun 2021, kebetulan langsung menang hadiahnya Rp 3 juta, dibagi dua dengan teman saya, masing-masing mendapatkan Rp1,5 juta. Langsung semester berikutnya saya boost untuk mengikuti perlombaan, dimana hadiah dari lomba saya sisihkan untuk mendaftar kejuaraan yang lain,” paparnya.

Pada bidang akademisi, Firdos juga berhasil menulis tujuh publikasi ilmiah yang sudah terbit pada jurnal bereputasi internasional seperti Scopus, Sinta, dan Copernicus.

Atas segudang prestasinya, Firdos kerap diundang sebagai pembicara maupun moderator seminar. Tak kurang dari 60 kali kesempatan menjadi pembicara maupun moderator dilakoninya, termasuk diantaranya sebagai pembicara di Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi maupun kabupaten kota.

Firdos juga tercatat aktif di berbagai organisasi kampus salah satunya sebagai Menteri Penggalian, Pengembangan, karir dan inovasi BEM KM UPN Veteran Yogyakarta. Di luar kampus, Firdos aktif sebagai Manajer Humanity Project pada organisasi nirlaba, Dedikasi Pemuda Negari.

 

Di tengah kesibukannya, Firdos juga tetap meluangkan waktu bekerja guna menambah uang saku. Berkat pengalaman kerjanya, ia saat ini sudah diterima sebagai trainee Marketing dan Public Relations pada perusahaan di Yogyakarta.

Menurut pemuda berusia 22 tahun ini, kunci utama agar tetap berprestasi di tengah padatnya aktivitas adalah manajemen waktu. Selama ini, ia menerapkan sistem blocking dan sistem quarter guna menyusun skala prioritas kegiatan.

Semua raihannya saat ini juga tidak lepas dari peran kedua orangtuanya, yang membebaskan sang anak untuk memilih jalan hidupnya dengan tetap dibimbing dan diberi tanggung jawab penuh.

“Kedua orangtua saya selalu mengajarkan tanggung jawa, sehingga semua tindak tanduk saya harus saya pertanggungjawabkan sendiri. Saya lahir bukan dari orang berada dan merupakan anak satu-satunya, jadi saya pikir kalau saya gagal saya pasti akan merusak semua harapan orangtua saya,” ujarnya.

Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si., mengatakan, para lulusan telah dipersiapkan untuk mengabdi kepada Bangsa dan Negara, dengan membawa dan mengaktualisasikan nilai-nilai Bela Negara dalam lingkup pekerjaan serta kehidupan bermasyarakat.

“Alumni UPN Veteran Yogyakarta, dimanapun kalian berada, apapun status kalian nanti semua, selalu berpegang pegang teguh pada nilai-nilai Bela Negara, teruslah mencintai Tanah Air, sadar berbangsa dan bernegara, senantiasa meyakini Pancasila sebagai ideologi Bangsa, dan siapakan diri kalian sebagai kader Bangsa dengan membakli diri kemampuan awal Bela Negara,” ujar Rektor dalam sambutannya.

Para wisudawan, lanjut Rektor, juga telah dipersiapkan untuk menjadi tenaga ahli yang profesional dan kompeten di bidang masing-masing. Rektor juga berpesan bahwa, sebagai lulusan di era revolusi industry 4.0 dan society 5.0, para wisudawan harus memperkuat kemampuan teknologi informasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkuat literasi digital yang mencakup empat pilar, yaitu: digital skill, digital culture, digital etic, dan digital safety.

Penulis: Ulfa

Editor: Dewi